hati (tak) selembut salju

                                                hati (tak) selembut salju
   “Ya....Allah jadikan hatiku ini lembut seperti salju .namun,juga tegar sepeti batu...”
......
  “Allah ....huakbar...”,takbr attakhiat akhir dikumandangkan oleh imam tanda sholat ingin selesai
“Asalamualikum warahmatullah... ,Assalamualaikum warahmatullah...”sholat pun berakhir
“akh...sholatnya lama banget sih...”ucapku sambil mengibas-ngibaskan mukena karena gerah yang
tidak bisa ditahan lagi.
“ eh tau gak tadi...”,ku mulai pembicaraan dengan teman sebelahku disaat yang seharusnya
Semua santri membaca dzikir.
“ hei antuma jangan ngobrol ,berdiri antuma...!”,Panggil osis takmir kepada kita berdua.
“gak mau!”, ucapku tegas kepada kakak tersebut ,dan osis tersebutpun menarik tangan kita dengan kasar agar kita mau berdiri . “ih ya udah elah kita bisa berdiri sendiri!.” Ucapku ketus . kakak itu pun berlalu meninggalkan kita yang masih berdiri. Sholat dan dzikir pun selesai lalu saatnya untuk pulang ke kamar masing-masing ,saat ingin keluar masjid aku dipanggil oleh kakak osis takmir
“hei anti sini...!.”
“apa sih kak...” seraya mendatangi kakak tersebut
“ustadzah ini zah anaknya....”seorang ustadzh pun mendatangi ku dan teman ku
“ antuma ini ya , gak ada henti-hentinya ngelanggar! Kenapa sih antuma ?.” tanya ustadzah lany kepada ku dengan nada tinggi.
“ gak kenapa-napa zah...emang kenapa zah...terserah kita dong....”ucapku kepada ustadzah lany dengan nada songong.
“eh malah jawab lagi !.” jawab ustadzah lany kepada ku
“ lahkan ditanya ya ialah zah dijawab,kalo gak dijawab marah lagi.”ucapku ustadzah
“ih antuma! bending (scotjump)  50 kali !.”seru ustadzah lany dengan nada tinggi.
“ lah kok zah, kenapa ? maen bending-bending aja .” tanyaku
“ bending...! .”ucap ustadzah lany sekali lagi akhirnya aku pun menurut.” Ih orang gak salah maen bending-bending aja lagi!.” Gumamku dalam hati . hukuman bending pun berakhir .setelah itu datanglah seorang osis bahasa kepada ku.
“ anti bending 25 kali ,karena anti memanggil tidak memakai bahasa inggris atau bahasa arab !.perintah kakak tersebut dengan spontan
“ ya... Allah kak..liat gak tadi baru di bending ,sekarang dibending lagi?.” Jawabku memelas.
“ ya...itu salah anti...! udah cepetan ,sekarang bending..!” dengan terpaksa aku pun bending dengan cepat
                                                                             ......
   “ Kepada yang bertugas muhadhoroh silahkan meniggalkan masjid.! “ pengumuman dari balik mihrab . lalu yang bertugas malam itu pun beranjak pergi .” ih males banget ada muhadhoroh mending ke perpus atau lab komputer aja nih…!” timbul niat jahat dalam diriku ...aku pun bergegas membereskan mukena dan pergi dari masjid menuju perpus . sesampainya disana ,kulihat rame banget kelas 12 nya ,gimana dong nih .?” aku kebingungan sendiri lalu memutuskan untuk pergi ke lab computer . saat tiba disana ,ustadzah yang menjaga lab mengatakan hari ini adalah jadwal SMP bukan SMA . “ya udahlah ya… ke kantin aja deh…” sesampainya disana aku bertemu dengan osis bahasa.
“ Aduh ..mati deh aku !!.”
“ngapain anti kesini ?kan ada muhadhoroh .” tegur kakak tersebut
“ abis dari lab ...emang kenapa .? “tanyaku.
“ ngapain .?”katanya
“ mau ngisi formulir lomba…”
“ terus sekarang mau ngapain ?.”
“ mau jajan...kataku
“ ohh… abis itu balik lagi ya…” seru kakak itu seraya meniggalkanku dari kantin . aku membeli jajan lalu berjalan pulang . Tapi.. ,aku berjalan pulang melalui belakang kantin bukan depan kantin . Di tengah perjalanan tiba-tiba saja ada yang memanggilku“ hei anti mau kemana .?!” seru kakak yang tadi dengan lantang sampai-sampai jantungku ingin Copotin mendengarnya .  “ mau pulang ke masjid, katanya disuruh pulang …!”seruku seraya bejalan cepat menuju jemuran belakang asrama yang sangat gelap dan suram. Di saat itu hatiku merasa takut yang amat sangat, akhirnya aku berlari sekuat tenaga untuk menjauhi kakak tersebut.Saat merasa aman aku pun berjalan dengan santai walau masih terengah-engah , lalu berjalan menuju samping teras masjid dan duduk santai disana . Dan… kakak itu datang lagi!!!.“ aduh… mati deh aku !!…, ih… kenapa sih hari ini sial bangettt!!... ,Allah gak adil ..,Allah gak adil…”gumamku dalam hati yang kelam tak ada jawaban yang ada hanya kekesalan. “sini ikut .” ucap kakak tersebut . Akirnya aku pun menurut saja karena tidak ingin berkepanjangan .
                                                                                   …….
Pagi yang cerah ,menghembuskan angin yang segar dan damai ,menyambut kajian subuh . “uh males banget ada kajian ,mending… tidur aja dah .!” ucapku seraya berbaris ditempat sholatku tadi .saat kajian dimulai aku tertidur sangat lelap ..hhh..walau berkali-kali para ustadzah yang lain membangunkan tubuhku  tidak ingin bergerak dari tempat bersemayamnya . hingga akhirnya , “sudah sampai disini saja kajian kita pada pagi hari ini ,mari kita tutup dengan doa kafarotul majlis.” Ucap ustdzah rona dengan lantang ,tanda kajian sudah berakhir ,setelah itu masjid pun bergema dengan pembacaan doa kifarotul majlis . Selepas ustadzah Rona turun dari mimbar semua santri wati berhamburan keluar masjid. Namun , ada juga yang menetap untuk melaksana kan sholat syuruk diawal waktu. Aku masih tertidur lelap tidak berkutik dengan keadaan sekitar dibangunkan oleh teman sebelah ku “woi bangun udah selesai kajiannya… kebo banget si .!” aku yang dibangunkan dengan mengambil posisi siap berdiri ,melihat sekelilingku yang penuh dengan orang yang sedang sholat syuruk “Ih mereka rajin banget, mending pulang kuy…!”ujarku seraya mengajak teman ku untuk pulang ke asrama dengan jantung yang masih berdegup kencang karena  kaget yang luar biasa .
  
 Tak berapa lama penelfonan pun dimulai.
“ Assalamualaikum nak…?” ucap umi lembut dari balik telfon.
“Waalaikum salam umi ! besokkan ada UKK , aku bosen mi ….umi cepetan kesini … aku mau main HP.!” Seruku dengan nada tinggi .
“ tapi umi ada…”
“ah… umi mah tapi-tapi mulu , umi gak saying sama aku ya… ?” ucapku menggerutu dan memotong perkataan umi.
“ gak… nak umi sayang sama kamu . Tapi,umi ahad ini ada urusan.”
“urusan-urusan mulu…! Kapan si umi setiap hari ahad gak ada urusan .?” ujarku memelas
“ yaudah-yaudah nanti umi usahain ya…”jawab umi yang akhirnya mengalah
“yey… makasi umi …, Assalamualaikum …”
“ ia sama-sama ,waalaikum salam… “ucap umi seraya menutup telfon . Tak berapa lama umi pun datang dan mendatangiku sambil meminjamkan hpnya . “nak ini HP nya, umi pergi dulu ya ,nanti umi kesini lagi . baik-baik ya…” ucap umi seraya memberikan HP kepada ku dan berlalu pergi meninggalkan ku yang asyik  buka Fb Dan Instagram.
                                                                             .……
  “TET….TET…!” bel sekolah berbunyi sudah seharusnya murid-murid untuk stand by di kelas . Namun, tidak denganku , badanku masih stand by di koridor asrama tuk memakai sepatu. Aku berjalan dengan santai menuju gerbang sekolah yang sudah tertutup dan banyak santri wati SMP yang telat sepertiku lalu aku memutuskan untuk duduk di bangku dekat situ. Tiba-tiba… sesuatu suara yang tidak diingin kan oleh semua murid terjadi,
 “duh… kalian tuh ya…hari ini tuh ulangan kenaikan kelas tau gak.!” Bentak ustadzah Keke kepada sntri wati yang telat .
 “nih lagi nih… udah SMA kelas 10 gak sadar kalo kamu tuh udah gede?berubah dong jangan kaya anak kecil lagi… yauda sebagai hukumannya semua jamping jack 10 kali kecuali kamu Wahdah kamu jamping jak 20 kali cepetan!” Bentak Ustadzah Keke kepadaku .
 “lah.. kok zah…” ucapan ku terpotong oleh ucpaan ustadzah keke.
“udah jangan banyak alesan ,cepetan mau masuk kelas gak.!”
“ mau zah… !” ucapku seraya melaksana kan hukuman. Setelah itu aku berajalan dengan santai menuju kelas, saat ingin menaiki anak tangga yang pertama guru BK memanggilku. Aku disuruh datang selepas sholat dzuhur selesai, “aduh udah 3 kali aku mendapat panggilan ini… kenapa sih?”gumamku dalam lubuk hati yang paling dalam seraya menaiki tangga dan masuk kedalam kelas untuk melaksana kan UKK.
  Ujian pun selesai dengan lancar karena menurut pendapatku mudah sekali . waktu yang menegangkan akan dimulai, selepas sholat dzuhur  ku mulai mendatangi ruang BK dengan rasa ragu. “krek… Assalamu'alaikum ustadzah “ ucapku seraya membuka pintu
“Waalaikum salam … eh wahdah… ayo duduk” jawab Ustadzah Ola ( guru BK SMA) mempersilakanku untuk duduk, aku pun duduk dikursi depan meja ustadzah ola bekerja .
“langsung aja ya … gini … ustadzah dapet laporan kamu tuh ngelanggar mulu …, nih ya ustadzah kasih buku pelanggaran kamu yang penuhnya minta ampun.!” Ucap ustadzah ola seraya meninggalkanku sendiri di ruang BK lalu kembali dengan cepat dan membawa buku pelanggaran “nih” ustadzah memberikan ku , aku langsung melihat isi dari buku tersebut , mataku terbelalak melihatnya “emang segini banyak zah…”
“ ia … kamu kenapa sih buat masalah mulu.!!! “
“ saya gak betah zah… , saya mau pindah !”
“ oh begitu... ya udah ,nanti saya bantu buat ngomong ke umimu ya…”ucap ustadzah ola seraya menepuk pundakku
“ya udah kalo gitu silahkan keluar, makasi ya wahdah…”
“ia  sama-sama zah. Asalamuaaikum…!”ucapku seraya meninggalkan ruangan .
“Waalaikum salam…” jawab ustadzah ola dengan melihatku sampai tidak terlihat lagi punggung badanku.
                                                                                ……
   UKK pun selesai. Semua kegiatan diliburkan,seraya menunggu pengambian rapot . Dihari jumat yang indah dan cerah, aku sedang bermain badminton bersama teman ku, dengan suasana yang gembira . Tiba-tiba saja ustadzah sarah memanggilku untuk segera ke kamar ustadzah , sesampainya disana .
“wahdah… yang sabar ya nak…”
 “Lah kenapa sabar zah.?” Tanyaku dengan rasa yang tidak menentu
 “yang sabar ya…” ucap ustadzah seraya menyarah kan HP nya kepadaku
“ halo umi..”
“halo nak… hiks… hiks…”ucap umi dari balik HP dengan sesenggukan
“ umi…? Kenapa…?” tanyaku dengan rasa yang sangat ingin tahu.
“ sabar ya nak… hiks… hiks… abi… ah… hiks… nak.. abi sudah ti.. a…da…” bagai petir disiang bolog yang menyambar hatiku... tidak ada cahaya.
“ha…a…bi…” teriakku. Ku tak bisa menahan keseimbangan badan ku lagi, rasanya lemas akupun terduduk dan menangis sejadi-jadinya “abi…abi…abi…ah… tidak…ya Allah … kembalikan abi… kumohon ya Allah..!”walaupun aku memohon –mohon tetap saja abi tidak akan kembali lagi, waktu tak bisa ku rebut dari Allah agar abi kembali lagi . Waktu sudah merebut abi dari hidupku, aku hanya punya seorang yang sangat mulia dihidupku , ibuku yang kupanggil dengan sebutan umi. . 
                                                                                    ……
Keesokan harinya . hari  dimana semua santri wati menerima laporan hasil belajar dan pembinan akhlaq di pesantren  ini selama 1 tahun. Saat di kelas, Umiku disuruh untuk menunggu dan setelah mengambil rapot kepsek memanggilku dan umiku untuk segera keruangannya . sesampainya disana umi pun berbincang-bincang .
“Umi maaf… sebenarnya wahdah tidak bisa melanjutkan sekolah di sini lagi, karena ia banyak melakukan pelanggaran.!”ucap kepsek tegas kepada umi . Aku memandangnya seperti hatiku ini dicabik-cabik oleh pisau yang sangat tajam .
“ ustadz mohon .. ustadz..berilah kesempatan sekali lagi kepada wahdah.”ucap umiku dengan penuh harap ,ku melihatnya tidak tega karena ini adalah kesalahan yang ku perbuat bukan karena kesalahan umiku.
“ ia umi maaf…banget.. wahdah tidak bisa melanjutkan sekolah disini lagi sebenarnya wahdah tidak ada masalah dengan pelajaran yang ada di sini .. namun akhlak dia! Dan hafalannya juga  masih 4 juz dalam 1 tahun! Itu tidak mencapai target di sini. Sekali lag maaf umi…” ucap kepsek kepada umi , air mataku tidak bisa dibendung lagi aku keluar dari rang kepsek dengan tergesa-gesa dan berlari menuju masjid entah apa yang membuatku tergerak untuk menuju ke masjid. Namun hatiku memaksaku utuk pergi ke masjid. Sesampainya di sana tangisku pecah, tidak bisa dibendung lagi ,aku menagis sejadi-jadinya . “ya…Allah…hiks…hiks…hiks…engkau maha pengampun … engkau maha kuasa …terimalah taubatku … ya allah …hiks… hiks… kumohon ya allah…!” ucapku penuh harap dan bersalah dengan butiran air yang jatuh dari mata yang berdosa , permohonan yang terucap dari mulut yang hina. Aku mengambil wudhu dengan membaca istighfar lalu membasuhnya satu per satu .
“ ya Allah..jauhkan aku dari perbuatan maksiat.” Ucapku dalam hati. Berwudhu menjadikan hatiku menjadi tenang ,tentram walau masih sedih dan bergelimang air mata , setelah itu aku memutuskan untuk sholat , didalam sholat ku tak henti-hentinya meminta ridhonya Allah. Umi datang kemasjid dengan tergesa-gesa ,karena panik kalau-kalau aku hilang atau kabur. Saat melihatku berada di masjid ,umipun menghampiriku yang sedang bersimpuh mengucapkan doa dan duduk untuk menyetarakan tinggiku lalu memelukku dengan erat , tangisku semakin menjadi dengan perasaan bersalah yag tidak akan hilang.
“sudah nak, sudah… , kamu gak akan keluar dari sini kok.”ucap umi dengan tetesan air mata , namun tidak ingin terlihat oleh anaknya.
“ umi … , aku anak durhaka umi”
“ enggak sayang, kamu bukan anak durhaka. Kamu anak kebanggaan umi dan abi…”
“mi.. ku mau berubah , aku gak mau menjerumuskan abi kedalam neraka …,umi ridhoin aku…ya…”
“ ia nak umi ridho…”ucap umi. Setelah itu hujan turun dengan deras mengiringi pelukan yang hangat dalam hidupku.
                                                                              ……
  1 bulan liburan telah berlalu. Inilah saatnya aku berjuang  kembali menggapai cita-cita. Tak ingin membuang-buang waktu aku dan umi segera berangkat menuju pesantren. Hari ini aku bertekad untuk meminta maaf kepada orang-orang yang aku dzolimi. Sholat ashar selesai aku mendatangi Nuha dan kawan-kawannya. “hai… Nuha,Lathif, Ineke,Aqna apa kabar…?”ucapku ramah.
“hai… alhamdulillah…anti sendiri gimana.?”
“alhamdulillah…eh maaf ya selama ini ana banyak salah sama antuma, maaf sering mendzolimi antuma. Maaf ya…, dimaafin gak.?”ucapku penuh harap.
“ ia… gak papa kok, nahnu udah maafin anti kan ya…?”ucap Nuha dan yang lain ikut mengangguk , namun tidak dengan Aqna dia hanya diam membisu dan berkata. “gak mau ! aku gak mau maafin anti, hatiku sudah terlalu sakit …! Hehe…” suasana hening sebentar lalu Aqna melanjutkan. “ gak lah… ana Cuma bercanda.!”
“ hahaha…gaje nih Aqna.!” Ucap latif dengan mendorong tubuh Aqna yang kurus kering .
“e e eh… mental nanti ana.!” Ucap Aqna dengan tubuh yang terombang-ambing, seperti terkena ombak besar.
                                                                               ……
   Sore berganti malam … setelah aku meminta maaf dan meminta ridho  kepada umi. Hidupku amat sangat berubah, berubah 180 derajat dari aku yang dulu.
“ hai Nuha… lagi ngapain…?” tanyaku kepada Nuha yang sedang serius melihat qur’an .
“eh.. wahdah liat deh sini.!”ia mangajakku untuk melihat apa yang ia lihat tadi.
Dan sekiranya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir sambil memukul wajah dan punggung mereka (dan berkata “rasakan olehmu siksa neraka yang membakar” (QS. Al-anfal:50).” Bacaku lirih , tiba-tiba airmataku luluh karena ku mengingat abi, walau abi bukanlah orang kafir namun aku takut ,disaat itu aku masih durhaka dengan orang tuaku dan akan menjadi dosa juga untuk abiku. “ngeri ya…,mudah-mudahan kita matinya husnul khotimah… aamiin…”ucap Nuha kepadaku yang masih sibuk menguap air mata yang mengalir dimata ku. “ makasih Nuha…!” “ ana ngafal dulu ya…” setelah itu aku tidak berani untuk membuang-buang waktu ,setiap waktu dimanapun kapanpun namun tidak saat di kamar mandi aku selalu mengafal dan mengulang-ulang hafalanku .
   Kantukku mulai menyerang ,kulihat jam yang ada di masjid sudah menunjukkan pukul 21:03. Aku memutuskan untuk berwudhu dan menunaikan sholat Sunnah tasbih, hajat, dan taubat dengan khusyu’ (insyaaAllah) dan butiran air mata yang menetes dalam doaku yang penuh dengan perasaan bersalah dan luluhan air mata. “ ya allah… , ya Rabb kami sang pemilik alam semesta, galaksi, tatasurya bima sakti dan sebagainya, planet-planet, dan bumi sebagai pijakan ku , ini semua adalah ciptaanku Engkau. Aku hanyalah hamba yang lemah. Hamba yang selalu meminta bantuanMu. Hamba memohon ridhoMu ya allah” setelahitu aku membaca doa hajad .setelah merasa puas berdoa aku pun membuka al-qur’an dengan asal membuka, saat itu terbukalah (QS. Al-a’raf)dan yang aku baca adalah ayat 34.
dan setiap ummat mempunyai (batas waktu). Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan atau percepatan sesaatpun.!” Hatiku berdegup kencang, karena rasa takut yang menjalar keseluruh tubuh. “ ya Allah… ridhoi hambaMu ini…”
                                                                                  …….
   Hari-hari berganti begitu cepat. Sudah 4 minggu ku menduduki bangku Aliyah kelas 11, teman-temanku sibuk oleh kegiatan-kegiatan osis. Namun tidak denganku , aku bukanlah orang yang patut untuk diberi amanah. Dihari selasa tanggal 29 september 2015,sholat subuh selesai, halaqoh pun dimulai, aku menyetorkan ziyadah dengan urutan pertama , aku maju kehadapan ustadzah .
أَمَّنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَأَنْزَلَ لَكُمْ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَنْبَتْنَا بِهِ حَدَائِقَ ذَاتَ بَهْجَةٍ مَا كَانَ لَكُمْ أَنْ تُنْبِتُوا شَجَرَهَا ۗ أَإِلَٰهٌ مَعَ اللَّهِ ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ يَعْدِلُونَ

    “dan seterusnya…
Setelah itu aku mengalir mengucapkan kalimat Alilaaaahummaallah…, namun aku tetap melanjutkan  ziyadahku sampai 5 halaman  dijuz 20 selesai menyetorkan hafalan ustadzah sambil berkata kepadaku. “teruskan peruanganmu , insyaallah… ,Allah akan menyertai jalanmu.” Ucap ustadzah seraya menepuk pundakku tanda menenangkan. “iya zah makasi, zah ridhoin aku ya...”ucapku lembut lalu berlalu meninggalkan ustadzah dan duduk di tempatku duduk tadi.
    Waktu sangat cepat bergulir , malam ini selepas sholat aku mendatangi lathif, Ineke, dan aqna yang sedang berbincang bincang dengan membawa al-qur’anku. “Assalamu'alakum … teman-teman, serius banget si, ngomongin apa.?” Tegurku kepada mereka bertiga. “hai…” jawab lathif singkat setelah itu mendengarkan kembali apa yang dibicarakan oleh aqna. Aku penasaran!! Akhirnya aku ikut mendengarkan , dari pendengaranku aqna mengatakan. “dia tuh ya som.. bong… banget.. orangnya ,ana juga bingung sama sama hiya…” “hei antuma lagi ngomongin orang ya.?” “udah bubar-bubar,dah baca kafarotulmajlis.!” Ucapku tegas.
                                                                                      …….
     Pagi yang hening, tabuh berbunyi menggemparkan alam sunyi. Berkumandang suara adzan subuh, semua santri sholat dengan tenang dan khusyu’. Kajian pagikan mulai. Ku mendengarkan setiap kata-kata yang terucap dari bibir tipis ustadzah rona.
  “(QS. Al-Baqarah : 10) hati para orang munafiq itu mempunyai penyakit. Misalnya  shuudzon, ghibah dan lain-lain lalu azab untuk orang-orang munafiq itu lebih kejam dari pada azab untuk orang-orang kafir. Padahal al-qur’an sudah menasihati mereka untuk menyembuhkan penyakit itu. Namun, orang munafiq itu tidak mengamalkannya (QS. Yunus:57) dan seterusnya.” Ucap ustadzah rona dengan jelas dan panjang. Sampai akhir aku selalu mendengarkan dengan baik. Dan selepas itu aku segera wudhu dan sholat syuruk, lalu pulang, saat perjalanan pulang ke asrama ditemani oleh latif, ineke, nuha, dan aqna. Senangnya bersenda gurau dengan mereka. Namun, aku berpisah ditengah jalan dengan mereka karena aku berniat untuk pergi kekantin dahulu, sesampainya disana aku membeli molen yang banyak untuk teman asramaku. Setelah itu aku pulang ke asrama denagn membawa kantong plastik yang penuh dengan molen, sesampinya disana. “hei wahdah boleh tu ,molennya…” ucap caicai kepada ku. “ boleh?.. osh ini… emang ini buat kalian.! Nih..” ucapku seraya memberi kan kantong yang berisi molen tersebut.   “yey… mau..” semua pun berbut untukmengambil molen . senangnya kebersamaan didalam pondok pesantren yang allah berkahi dan rahmati ini…
                                                                                    …….
   Malam... Kutulis kisah hidupku dibuku kecil kusam yang berada dibawah bantal kesayanganku, menuliskan dengan hati yang tak menentu. Tak lama kantukku mulai menyerang dan akhirnya mulai memejamkan mata lalu terlelap dalam suasana malam yang sunyi. Alam bawah sadar. Kulihat kakiku berpijak di hutan yang yang sanyat gelap dan suram, inginku teriak, namun apakah ada seseorang yang bisa menolongku?. Aku berjalan dengan rasa takut yang mendalam , tiba-tiba terlihat suatu bayangan yang gelapnya melebihi bayangan, ia menghampiriku , aku takut… ku mencoba untuk mundur ke belakang , namun kakiku tak kuasa untuk berjalan dan tiba-tiba aku terperosok kedalam lubang yang sangat dalam aku mencoba untuk membuka mata dan ternyata itu hanya lah mimpi yang dibawa oleh setan kepada orang tidak membaca doa tidur sebelum ia tidur, dan mimpi itu tidak akan menjadi nyata, ini adalah mimpi yang menakutkan lalu membuat jantungku berdegup kencang karena terjatuh dari ranjang. “ haduh… tadi ana belom baca doa.” Ucapku seraya meludah 3 kali kearah kiri dan membaca doa setelah iu aku pun terlelap dengan tenang .
                                                                                    ……
      2 minggu kemudian , dimalam hari dalam kamar. Disaat semua bergegas untuk membereskan Kasur dan tidur, kulihat hanya nuha yang sedang duduk di lantai seraya memejamkan matanya, namun bibirnya tetap tak henti mengucap istighfar. Semua sudah tertidur lelap ia masih saja duduk didepan lemarinya dan aku masih terjaga dari tidurku, tiba-tiba saja asap dan percikan api keluar dari lampu lalu perjikan api itu menjalar keseluruh hordeng , aku yang melihatnya langsung bergegas untuk membangunkan semua teman-temanku “hei… bangun-bangun… kebakaran …!” teriakku. Api terus menjalar kearah lemari dan membakar semuanya. Semua pun sudah keluar dari kamar, aku berlari secepat mungkin menuju samping masjid untuk mengambil alat pemadam kebakaran disamping masjid. Semua teman-temanku berteriak memanggil nuha yang masih ada di dalam. Aku sesegera mungkin untuk kembali, berlari sekuat tenaga dan menyelinap masuk kedalam kamar dengan membawa alat pemadam kebakaran, aku menyemprotkan kearah kobaran api yang dahsyat hingga padam, aku melihat nuha yang terbaring memeluk qur’an. Aku tercengang melihat kakinya tertimbun kayu yang sudah gosongoleh api dan kaki kanannya… “Astaghfirullah…” ucapku karena melihat kejadian tersebut, meneteskan air mata. Aku memindahkan kayu yang ada diatas kaki nuha yang sudah gosong , semua mengerubungi nuha, ineke datang secara tiba-tiba. “ha… sampean nuha tutung…ya Allah…!” ada beberapa santri wati yang menahan tawanya karena mendengar ucapan ineke. Nuha akhirnya dilarikan ke rumah sakit dan diberitkan bahwa kaki kanan nuha harus di AMPUTASI. “ya Allah… tegarkan hatinya…”ucapku dalam hati.
                                                                                 ……
   Pada 14 nov 2015,           
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَـٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿﴾٦ 
Aku menyelesaikan setoran ziyadahku dengan tangisan lirih. “takbir 3 kali…” ucap ustadzah dengan semangat. Takbir bergema di dalam masjid , tanda bahwa aa santri yng sudah menyelesaikan 30 juz al-qur’an, setelah takbir bergema, khotmul quran dilantunkan oleh semua santri. Disetiap tahun pasti ada wisuda qur’an dimana semua santri atau santriwati yang hafidz atau hafidzoh diberikan penghargaan dan didatangkan kedua orang tuanya.
                                                                                 …….
    Pada 20 nov 2015. Diadakannya wisuda al-quran.
Aku mencari-cari keberadaan umiku,tiba-tiba ada yang menyentuhku dari belakang  dan ternyata itu adalah umi. “umi…” ucapku dengan memeluk umi dan meneteskan air mata. “dih… kok kaya anak kecil aja i.. nangis-nangis segala…”ledek umi kepada ku. “ mi aku mau foto sama nuha ya nanti…” “oke”akhirnya umi dan aku berangkat menuju gedung yang akan diadakannya wisuda al-qur’an. Sesampainya disana, aku pamit kepada umi untuk mencari keberadaan nuha, aqna, lathif, dan ineke. Kulihat dari jauh nuha sedang dibantu turun untuk duduk dikursi roda dengan ineke dan aqna, aku menghampiri mereka dengan santai namun menunduk karena disetiap jalan banyak ikhwan yang berkeliaran dan aku harus menjaga pandanganku. “ hei… nuha,aqna,ineke, lathif mana.?”tanyaku pada mereka seraya membantu nuha untuk duduk. “dia gak bisa datang katanya di rumahnya ada acara.” Ucap ineke memelas. “ oh, yaudah ayo kedalam gedung.”
  “Umi fotoin boleh.?”
“boleh, 1…,2…,3..”umi mefoto kita semua yang berpose riang. Tak berapa lama acarapun dimulai. Saat sesi pemberian mahkota kepada orang tua, aku hanya memakaikannya kepada umiku saja dan mahkota untuk abiku hanya kutaruh dikursi samping umi duduk seraya meneteskan  air mata “abi… kita akan bertemu lagi di Syurga ya…” ucapku lirih. Setelah sesi itu usai disinilah puncak acara yaitu persembahan-persembahan dari setiap santri/wati yang hafidz/ah. Satu persatu santri/wati mementaskan bakat yang mereka miliki ,namun ada juga yang tidak termasuk nuha. Aku dalah santriwati terakhir yang menampilkan bakatku di panggung. Kakiku melangkah menaiki panggung dengan wajah sembab...
 “inilah wahdah tulilmi...Kata pembawa acara wisuda. Bagi orangtua santri/wati yang ingin mengetes hafalan wahdah silahkan angkat tangan.!” Ada 1 orang tua santri yang mengangkat tangan ,tanda ingin mengeteskan hafalanku. “ya.. saya dari orang tua santri wafiq jaitsurrahman, berapa juz nak.?” Tanya ibu itu kepadaku. “30 juz umi.” Ucapku pelan. “masyaallah… ya.. siap ya wahdah.?” Ibu itu betanya kembali aku hanya mengangguk ,namun tak berkutik.
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَتَفَرَّقُونَ .”
Ucap ibu itu dengan merdu
وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ يَوْمَئِذٍ يَتَفَرَّقُونَartinya
Dan pada hari terjadinya kiamat, di hari itu mereka (manusia) bergolong-golongan. “ dan seterusnya ,aku melanjutakan ayat tersebut sampai 5 ayat setelahnya . “Allahuakbar… “ 
semua bertakbir menggemakan gedung.  Sebelum selesai acara wisuda Aku menampilkan sebuah puisi untuk umiku dan abiku ....

"Cintamu nan tulus membuat hidupku sangat berarti
Ada engkau disisiku umi..
Kau memberi kekuatan untukku
Mengajari keikhlasan dalam hidupku …
Dalam senyumanmu kau sembunyikan letih…
Petang siang dan malam menimpamu
Tak sedetikpun menghentikan langkahmu
 Untuk bisa memberikan harapan baru bagiku..
Umi…. Umi…. Oh….umi….” ku berhenti sejenak dan bersimpuh lemas di panggung. Lalu melanjutkan dengan deraiang air mata dan semua orang yang ada di gedung menangis.
Tak peduli sang mentari membakar tubuhmu
 Tak peduli lumpur dan peluh membasahi tubuhmu
Letih sudah langkahmu
Abi… abi…

 “ umi berlari menghampiriku dan memelukku “ya…Allah satukan kembali kami dalam Syurgamu…”ucapku dengan keras. Suara takbirpun bergema kembali....

Komentar

  1. Keren cerpennya, membuka wawasan tentang kehidupan di pesantren..

    BalasHapus
  2. Mantap cerpennya , pesan nya sampe.

    BalasHapus
  3. Keren cerpennya Kak Shofia ❤️❤️❤️

    BalasHapus
  4. Bagus, alamiah dan realitanya anak santri

    BalasHapus
  5. Semoga ini contoh unt anak bangsa Indonesia agar dapat mencintai Pesantren... 👍👍👍

    BalasHapus
  6. Lanjutkan kreatifitasmu Shofia 👍

    BalasHapus
  7. Terimakasih shofia udah membuka wawasan tentang pesantren.semoga tetep istiqomah amiin

    BalasHapus
  8. Semoga bakatmu berkembang demi kebenaran... 👍👍👍

    BalasHapus
  9. Cerpennya bs menmbh wawasan ttg pesantren... kereennn.....

    BalasHapus
  10. Semangat menulis yang luar biasa ,lanju lken

    BalasHapus
  11. Bagus Shofia. Lanjutkan 😘👍

    BalasHapus
  12. Alhamdulillah,,,ceritany dalam maknany tinggal pengembangan dan perbaikan di tulisan sedikit ka sovia,,,terus menulis yaa 😍😍😍

    BalasHapus
  13. masyaAllah, semangat terus shofia, cerpennya keren, tinggal sedikit di perbaiki typo nya ya, sisanya sudah bagus (y)

    BalasHapus
  14. Bagus cerpennya..alhamdulillah

    BalasHapus
  15. Masya Allah
    Bagus cerpennya,terus di asah ya sholihah

    BalasHapus
  16. MasyaAllah... Barakallah sophia.. semangat..

    BalasHapus

Posting Komentar